Sumber : Media Online (Riani Dwi Lestari)

JAKARTA – Memiliki kesamaan visi dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Universitas Brawijaya (UB) menjalin kerja sama dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KemenPDT).

Hal tersebut diungkapkan oleh rektor UB Yogi Sugito. “Ketertinggalan suatu daerah terutama karena kualitas SDM yang rendah. Oleh karena itu, kerja sama ini diharapkan berjalan lebih baik,” ujar Yogi, seperti yang dilansir laman UB, Minggu (25/9/2011).

Kerja sama tersebut juga ditujukan agar menghasilkan inovasi-inovasi baru untuk daerah tertinggal.

Di Indonesia sendiri, terdapat sejumlah 183 kabupaten yang termasuk dalam daerah tertinggal, dan 70 persen berada di daerah kawasan timur Indonesia. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini mengatakan, sebagai negara kepulauan, masalah yang dihadapi seperti pendidikan dan kesehatan masih jauh dari harapan.

“Oleh karena itu, semoga mahasiswa tidak berpikir untuk menjadi buruh, melaikan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk memajukan daerah yang tertinggal,” ujar Helmy.

Terkait kerja sama tersebut, menurut Helmy, perlu ada langkah-langah terobosan supaya apa yang diharapkan dapat dientaskan dalam kurun waktu yang terukur. “Dalam postur anggaran terdapat dana perimbangan pusat daerah yang di dalamnya terdapat dana alokasi khusus,” jelas Helmy.

Selain itu, tambahnya, anggaran tersebut dialokasikan untuk daerah khusus, dalam hal ini tertinggal. Kemudian, mengoptimalisasikan lahan-lahan tidur dengan konsep bedah desa dengan melibatkan masyarakat.

“Dengan melibatkan masyarakat, tidak mampu, maka akan mengurangi penagguran, malah menambah pendapatan perkapita,” papar Helmy.