Bidang Keahlian Kebijakan Kesehatan

charlesProf. Dr. dr. Charles Surjadi, MPH lulus sebagai dokter umum pada 1976 dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemudian, Ia mendapatkan gelar Master of Public Health dari University of Philippine Institute of Public Health di Manila tahun 1981 dan gelar Doktor pada bidang Kesehatan Perkotaan/ Social Medicine dari Fakultas Kedokteran University of Amsterdam tahun 1997. Pada 2002, ia mendapat gelar profesor bidang keahlian kedokteran pencegahan dan kesehatan masyarakat di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.

Charles Surjadi bekerja sebagai pendidik di Unika Atma Jaya sejak tahun 1977 hingga kini. Tahun 1986, ia berperan aktif sebagai konsultan kesehatan khususnya mengenai permasalahan kesehatan kota dan kesehatan reproduksi serta lingkungan perkotaan bagi Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), World Health Organization (WHO), dan the World Bank. Pada 2004, ia menjadi konsultan the United Nations Children’s Emergency Fund (UNICEF) Assessment of Life Skills Education di Indonesia. Pada 2009 hingga 2011, ia menjabat sebagai technical adviser pada United Nations Habitat Nairobi terutama pada masalah perkotaan dalam kaitan lingungan dan sanitasi untuk perkotaan di Indonesia. Sejak tahun 2007 hingga 2012, ia aktif dalam masalah determinan sosial dari kesehatan dan menjadi anggota Steering Committee Asia Pacific Global Health Equity Action Network. Pada 2013 hingga 2014, ia menjadi tenaga konsultan WHO dalam mengembangkan pendekatan Determinan Sosial Kesehatan dan Health in All Policies di tiga kota di Indonesia serta menerapkan pendekatan Urban Health Equity Assessment Research Technique (HEART).

Dari segi organisasi profesi, ia menjadi salah seorang pendiri Jaringan Epidemiologi Nasional, suatu jejaring pusat penelitian epidemiologi yang beranggotakan 33 pusat penelitian epidemiologi kesehatan di kota-kota di Indonesia. Pada 2009 hingga 2012, ia menjadi salah satu ketua Perkumpulan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini, ia aktif menjadi anggota pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indoesia. Tahun 2011 hingga 2018, ia berturut-turut selama tiga periode diangkat menjadi salah satu anggota Dewan Riset Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta oleh gubernur DKI Jakarta.

Pada tingkat global, sejak 2012 hingga saat ini, ia menjadi anggota editor dari Environment and Urbanization Journal Asian Edition Sage Publication di New Delhi. Tahun 2012 hingga 2013, juga menjadi anggota International Advisory Board penguatan kapasitas peneliti dalam determinan sosial kesehatan: konsorsium Universitas Umea Sweden, Universitas Amsterdam, Universitas Gadjah Mada, Universitas Harvard, dan Universitas Heidelberg. Tahun 2015, menjadi anggota editor online Public Health Reviews di Paris dan tahun 2016 menjadi anggota editor Asia pada jurnal South European Journal of Public Health yang diterbitkan di Bielefeld, Jerman.

Charles Surjadi menulis beberapa buku yaitu Crowding and Health (1997), Citizen at Risk: From Urban Sanitation to Urban Sustainability (2001), Kesehatan Pemukiman Kumuh dan Miskin di Indonesia (2012), Kesehatan Perkotaan di Indonesia (2013), Determinan Sosial Kesehatan (2014), dan Kesehatan Populasi dan Pelayanan Primer (Juli 2016).

yvoneeProf. Dr. drg. Yvonne Suzy Handajani, M.Kes. memperoleh gelar dokter gigi di Universitas Trisakti pada 1974, kemudian melanjutkan studi magister dan doktoralnya dalam bidang kesehatan masyarakat di Universitas Indonesia. Yvonne Handajani sudah menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Atma Jaya Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat sejak 1976 hingga sekarang. Ia adalah peneliti senior yang telah mengabdikan dirinya dalam bidang penelitian kesehatan masyarakat, terutama berhubungan dengan kesehatan lansia.

Sudah puluhan publikasi yang ditulis olehnya, semuanya terbit di jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional. Publikasi yang baru-baru ini diterbitkan antara lain yaitu Frailty decreases physical health domain of quality of life in nursing home elderly yang diterbitkan oleh Universa Medicina tahun 2015, dan Association between APOE ?4 Genotype and Memory Impairment in Elderly with Normal Global Cognitive Assessment terbit pada tahun yang sama di jurnal Diagnostics, sebuah jurnal internasional tentang diagnosis medis.

Selain publikasi dalam bentuk tulisan, Yvonne Handajani juga sering mempresentasikan hasil penelitiannya dalam seminar-seminar ilmiah. Belum lama ini, tahun 2015, dalam acara International Conference on Frailty and Sarcopenia Research di Boston, USA, Yvonne membawakan tiga karyanya sekaligus. Ketiga karya tersebut merupakan hasil dari penelitiannya di rumah jompo di Jakarta, salah satunya berjudul Handgrip Strength Predicts Cognitive and Physical Performance of Elderly: Nursing Home Study in West Jakarta. Tak hanya itu, pada November 2013 pun ia pernah melakukan publikasi serupa di St. Louis, Missouri, USA, dalam International Conference of Nursing Home Research dengan karya berjudul Experimental Study in Home Care: Health Education and Exercise to Dementia and Quality of Life.

Bidang Keahlian Kesehatan Lansia

dr.Rensa, Sp.PD., menyelesaikan pendidikan kedokteran umum dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta tahun 2007 dan kemudian bekerja menjadi dokter umum di Puskesmas Boawae di Nusa Tenggara Timur selama satu tahun. Ia lalu mengikuti program pelatihan residen dalam bidang Ilmu Penyakit Dalam di Universitas Udayana dan lulus sebagai internis pada tahun 2012. Ia lulus dari pelatihan spesialisasi Penyakit Dalam dengan tingkat kemahiran tahap 1 dan 2 di Pusat Ultrasonografi Kedokteran Indonesia tahun 2012.

Rensa melakukan berbagai penelitian dalam bidang Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian terbarunya berjudul “Proporsi Anemia pada Pasien Lanjut Usia dengan Penyakit Kronis di Ruang Rawat Inap Penyakit dalam Rumah Sakit Atma Jaya, Jakarta” serta ”Co-infection of Mycobacterium Tuberculosis and Mycobacterium Leprae in Single Patient: Case Report” yang keduanya diterbitkan tahun 2014.

Ia telah berkali-kali menerima penghargaan dan prestasi. Pada 2010, ia menjadi juara dua dalam Lomba Makalah Bebas Poster di Bali Endocrinology Update VII dan juara satu Young Investigator Award di Konas-PERGEMI V (Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia). Pada 2011, ia kembali mencetak prestasi di Bali Endocrinology Update VIII sebagai juara 1 dalam Lomba Makalah Bebas Poster. Pada 2015, ia menjadi Juara Harapan dalam Kompetisi Essay Populer “The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM)-3”.

Ia adalah anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Jakarta dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Jakarta Timur. Kini, ia bekerja sebagai staf dosen purna waktu di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Atma Jaya dan Rumah Sakit Umum Keluarga Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebelumnya, ia bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak Tumbuh Kembang, Cimanggis dari tahun 2012 hingga 2016. Saat ini, ia sedang menjalani subspesialisasi kedokteran geriatri.

Bidang Keahlian Saraf, Intelejensia, Kognitif, Demensia

yudaDr. dr. Yuda Turana,  Sp S. memperoleh gelar dokter umum dari Universitas Indonesia tahun 1997, gelar Spesialis Saraf dari Universitas Indonesia tahun 2005 dan gelar doktor bidang neurologi dari Universitas Indonesia tahun 2013. Ketika menjalani pendidikan kedokteran umum, Yuda pernah mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi Universitas Indonesia. Ia juga pernah mendapatkan penghargaan penelitian inovatif produktif dari Dirjen DIKTI tahun 1994 dan  penghargaan IDI Sudjono Djuned Pusponegoro tahun 2003. Pada 2000, Yuda membuat situs www.medikaholistik.com yang mendapatkan penghargaan sebagai situs terbaik kategori kesehatan selama 2 tahun berturut-turut.

Yuda menjadi pengajar di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya sejak tahun 2005. Ia pernah menjadi Koordinator Penelitian (2008–2009), Kepala Departemen Neurologi (2009), Ketua Kelompok Studi Lansia (2013–sekarang), Ketua Program Studi Profesi Dokter (PSPD) (2013–sekarang), dan Kepala Pusat Penelitian Kesehatan Unika Atma Jaya (2015–sekarang). Kegiatan profesi lainnya adalah narasumber Pusat Intelegensia Kesehatan Kemenkes RI (2009–sekarang), tim peneliti Kohort Litbang Kemenkes RI (2009–sekarang), Editor Majalah Neurosains Neurona (201-sekarang), Tim Ahli Pokja Lansia Kemenkes RI (2014–sekarang), Ketua Umum Indonesian Society of Hypertension (2015–sekarang), Ketua Tim Teknis Pengembangan Kesehatan Intelegensia berdasarkan Siklus Hidup (2016–sekarang), dan Ketua Pokdi Neurogeriatri Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (2016–sekarang).

Fokus penelitian yang ditekuninya adalah di bidang intelegensia, demensia, dan kognitif. Ia memiliki puluhan karya ilmiah yang telah dipublikasikan di berbagai jurnal maupun forum ilmiah tingkat nasional dan internasional. Ia kerap mendapatkan hibah dana penelitian dan aktif melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat.

Ia memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas video pemerisaan fisik (PF) Neurologi (2014). Ia juga menjadi penulis buku “Stop Pikun Usia Muda” (Gramedia, 2014), “Investasikan Otak Anda” (Gramedia, 2016), Program Stimulasi Otak pada Kelompok Lansia: Kegiatan Transformasi Rumah Sakit Menjadi Rumah Sehat dalam buku “The Dancing Leader 3.0 Tai Chi untuk Perawat: Membangun Keluarga dan Rumah Sehat” (Kompas, 2014), “Panduan Program Stimulasi Otak pada Lansia” (2013), dan “Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf” (EGC, 2013). Ia juga kerap menjadi narasumber untuk berbagai aktivitas termasuk di media cetak maupun elektronik.

Bidang Keahlian Promosi Kesehatan

felicia-kFelicia Kurniawan, M. Kes lulus sebagai dokter umum dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya tahun 1995, kemudian melanjutkan mengambil Magister Kesehatan di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia. Ia memiliki kepakaran dalam bidang Promosi Kesehatan. Ia berkarya di departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat sebagai dosen dan pembimbing lapangan mahasiswa tingkat klinik di FKUAJ.

Felicia memiliki pengalaman seminar dan pelatihan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pada 2010, ia menghadiri Ottawa Confference 14thAssessment of Competence in Medicine and the Healthcare Professions” di Miami, Florida. Pada tahun 2008, ia mengikuti International Conference for Medical Education (AMEE Conference) & Workshop Formulating & Writing Learning Outcomes; Teaching in Clinical Environment di Praha, Ceko.

Minat penelitiannya juga pada pendidikan kedokteran. Penelitian terbaru yang ia lakukan berjudul “Kualitas Karya Tulis Mahasiswa: Hubungan Persepsi dan Karakteristik Dosen Pembimbing” dan diterbitkan dalam Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia tahun 2013. Ia juga melakukan presentasi pada 6th Congress of the Asian Medical Education Association (AMEA – 2011) “Trends in Medical Education” tahun 2011 di International Medical University, Kuala Lumpur, Malaysia dengan judul: Competence-based Curriculum in the Students’ Points of View: A Preliminary Study of CBC Evaluation at the School of Medicine Atma Jaya Catholic University Indonesia.

Pernah menjabat sebagai Wakil Dekan 1, kemudian menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. Saat ini, ia adalah bendahara Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), asesor dan fasilitator Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM PT-Kes.).

Bidang Keahlian Infeksi dan Biomolekuler

soegiantoDr. dr. Soegianto Ali, M.Med.Sc. memperoleh gelar dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1984-1990) dan menjadi Kepala Puskesmas di area Malaka Barat, Kabupaten Balu, Timor Barat (1991-1993). Ia kemudian bekerja di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya sebagai asisten penelitian dalam sebuah proyek Hepatitis berjangka waktu 3 tahun yang bekerja sama dengan Catholic University of Leuven, Belgium.

Setelah proyek tersebut selesai, ia kemudian bergabung dengan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Rumah Sakit Atma Jaya (1996) sebelum melanjutkan studinya dengan beasiswa di Catholic University Leuven, Belgium (1998-2000). Ia kemudian bergabung dengan Department of Hepatology di Gasthuisberg University Hospital dimana ia meneliti mengenai virus TT dan meraih gelar Master in Medical Science.

Pada 2000, ia kembali ke Jakarta dan bergabung dalam sebuah proyek demam tifoid di Koninklijke Nederlandse Akademie van Wetenschappen – Scientific Programme Indonesia-Netherlands (KNAW-SPIN). Ia juga menempuh pelatihan di Netherlands dan bergabung dengan Department of Infectious Diseases di Leiden sebelum kemudian meraih gelar Ph.D. dalam bidang kedokteran infeksi di Rijkuniversiteit Leiden, Leiden, Netherlands (2001-2006).

Soegianto telah melakukan sejumlah penelitian dalam area penyakit-penyakit infeksius mencakup latar belakang genetik dari inang serta interaksinya. Ia juga melakukan penelitian mengenai pendidikan kedokteran. Kepakarannya dalam bidang infeksi dan biomolekuler telah terbukti melalui publikasi 18 penelitiannya, yang telah dimuat dalam jurnal ilmiah nasional maupun internasional. Beberapa penelitiannya yang telah diakui dalam skala internasional ialah Risk factor for typhoid and paratyphoid fever in Jakarta, Indonesia dalam The Journal of the American Medical Association serta Polymorphisms in Proinflammatory Genes and Susceptibility to Typhoid Fever and Parathypoid Fever dalam Journal of Interferon and Cytokine Research.

Ia menjabat sebagai Dekan (periode 2012-2016) Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta setelah sebelumnya menjabat sebagai kepala Departemen Biologi Kedokteran serta ketua dari Medical Education Unit dan Wakil Dekan I dalam bidang Akademik. Ia juga memberikan kuliah Imunologi di Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya Jakarta serta menjadi penguji Program Studi Kedokteran untuk Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PT Kes).

Bidang Keahlian Mikrobiologi Klinik

entyEnty Sp.MK. mendapatkan gelar dokter umum dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. Enty kemudian melanjutkan studinya di Program Spesialis Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia. Beberapa pelatihan dan seminar di bidang mikrobiologi yang pernah diikuti diantaranya International Short Training Programme, in Tropical Medicine and Infectious Disease, Faculty of Tropical Medicine, Mahidol University, Bangkok, Thailand (2011), Seminar “Current Clinical Microbiology Technology in Health Care”, Jakarta (2013), Advanced Course: Prevention and Management of Infection in Hospital Settings, Jakarta (2013), Biosafety Principal and practices course, Biosafety management course, Temasek Life Science Lab., NUS, Singapore. (2013), dan Workshop on Improving Quality of Analytic Phase: From Colony Selection to AST, 9th National Symposium & Workshop of Indonesia Antimicrobial Resistance Watch, Jakarta, Indonesia (2014).

Enty menjadi staff pengajar di Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya sejak tahun 2006. Ia kemudian dipercaya menjadi Kepala Departemen Mikrobiologi FK Unika Atma Jaya dan Koordinator Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Atma Jaya. Selain itu, ia menjadi Spesialis Mikrobiologi (Sp.MK) di Rumah Sakit Royal Taruma dan Rumah Sakit Husada.

Fokus penelitiannya di bidang multi drug resistance organisms, Gram negative bacilli terutama Acinetobacter dan Pseudomonas dan infeksi nosokomial. Ia memiliki puluhan karya ilmiah yang telah dipublikasikan di jurnal maupun forum ilmiah tingkat nasional dan internasional. Pada 2013, Enty mendapatkan penghargaan dari Pusat Riset dan Pengembangan Terpadu Kesehatan Tropis dan Penyakit Infeksi Universitas Indonesia untuk  kategori publikasi internasional dengan penelitiannya berjudul Role in blood stream infection in Neonatal unit, Dr. Cipto Mangunkusumo hospital, Jakarta, Indonesia yang dipublikasi di International Journal of Microbiology, 2013. Pada 2015, Enty mendapat hibah dana penelitian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Atma Jaya untuk penelitiannya berjudul Bakteri Patogen yang diisolasi dari feses pasien diare di Jakarta.

Bidang Keahlian Kedokteran Adiksi

astriAstri Parawita Ayu, Sp.KJ. lulus sebagai dokter umum dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya tahun 2003. Ia kemudian melanjutkan pendidikan spesialis sebagai psikiater di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan lulus tahun 2008. Ia adalah PhD Fellow di Nijmegen Institute for Scientist-Practitioners in Addiction (NISPA) Faculty of Social Sciences di Radboud University, the Netherlands.

Ia telah memiliki beberapa publikasi yang telah diakui dalam skala nasional maupun internasional. Tulisan yang terbaru berjudul “Effectiveness and organization of addiction medicine training across the globe” dimuat dalam European Addiction Research Journal tahun 2015. Salah satu tulisannya telah dimuat dalam Textbook of Addiction Treatment: International Perspectives yang diterbitkan oleh Springer-Verlag di Milan berjudul “The development of a national training program on addiction medicine in Indonesia, based on the Dutch model”.

Ia juga pernah menghadiri sejumlah simposium, seperti The Addiction Version of Illness Perception Questionnaire?Symposium, the International Society of Addiction Medicine Meeting 2015 yang diselenggarakan di Dundee, Scotland. Penelitiannya berjudul Perception towards Addiction among Medical Students in Indonesia: Lesson Learn from Addiction Medicine Block at Atma Jaya Catholic University of Indonesia ia bawakan sebagai presentasi oral di?Rio de Janeiro, Brazil,  tahun 2014. Ia juga pernah mengikuti pelatihan berjudul “Training on Counseling Skill for Professional Behavior Development tahun 2011 oleh Departemen Pendidikan Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Kini, ia sedang meneliti mengenai “Perceptions of Addiction and Attitudes towards Patients with Substance Use Disorders among Health Professionals and Students in the Netherlands and Indonesia” sebagai bagian dari disertasi doktornya di Belanda. Ketika kembali dari studinya kelak, Astri akan kembali bekerja sebagai dosen di Fakultas Kedokteran dan psikiater di Rumah Sakit Atma Jaya. Sebelum studinya, ia pernah berperan aktif di Badan Narkotika Nasional, serta menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FK Unika Atma Jaya.

Bidang Keahlian Anatomi

tenaTena Djuartina dr. M. Biomed., memperoleh gelar dokter dari Unika Atma Jaya tahun 1999 dan gelar magister biomedis dari Universitas Indonesia tahun 2006. Sejak tahun 2003, ia sudah melakukan berbagai penelitian dalam bidang kedokteran dan telah memiliki beberapa publikasi artikel ilmiah mengenai anatomi manusia yang terbit di beberapa jurnal seperti Majalah Kedokteran Damianus dan Prosiding Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) Bali.

Tena pernah menjadi presenter di beberapa acara ilmiah seperti Pertemuan Ilmiah Nasional PAAI Komisariat Padang, Kongres Nasional XII dan Pertemuan Ilmiah Nasional, Basic Radiology Interpretation Drill for Great Experience, seminar di Universitas Gajah Mada, pertemuan ilmiah di Bandung, seminar internasional di Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan juga di Turki. Ia menerbitkan dua buku dengan judul “Monograf Geriatri dan Gerontologi” dan “Buku Ajar Muskuloskeletal” oleh Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.

Beberapa penghargaan yang pernah diraih antara lain, Dokter Pengungsi Timor-Timur oleh Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (PERDHAKI)/ Keuskupan, gelar Pakar Anatomi dari PAAI, Sertifikat Pendidik dari Kementrian Pendidikan Nasional RI, Dokter Keluarga dari Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia, Asesor Beban Kerja Dtulangen dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, dan Kursus Plastinasi dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Malaysia. Ia juga pernah mendapatkan sertifikat Program Non Gelar Bioetika, Hukum Kedokteran, dan Hak Asasi Manusia dari Health Workforce and Service (HWS) Project Ditjen Dikti Depertemen Pendidikan Nasional, dan beberapa penghargaan serupa dari HWS Ditjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional. Saat ini Tena, ia dokter pengajar di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.

Bidang Keahlian Radiologi Anak

 herlina-uinarniHerlina Uinarni dr. Sp. Rad., memperoleh gelar Dokter dari Unika Atma Jaya tahun 1992, gelar Dokter Spesialis Radiologi dari Universitas Indonesia tahun 2003, dan gelar Dokter Subspesialis Radiologi Anak dari Universitas Indonesia tahun 2013. Herlina pernah mengikuti beberapa pelatihan dalam bidang radiologi seperti pelatihan USG tiga dan empat dimensi di Vienna International School of 3D Ultrasound tahun 2005, pelatihan “Cadiac Computed Tomography, Vascular Study, Neuro, and Abdominal Radiology Virtual CT-colonography” di Diakoniekrankenhaus Rotenburg, Germany tahun 2008, dan pelatihan “Automated Breast Volume Scanner (ABVS) Ultrasound” di Korea tahun 2010.

Ia turut menjadi bagian dari beberapa asosiasi maupun himpunan profesi seperti anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI), dan Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI). Pada PDSRI, ia menjadi wakil ketua program pendidikan subspesialis untuk radiologi anak Indonesia.

Ia juga berperan aktif dalam mengikuti seminar dan workshop sejak tahun 2010 hingga sekarang, seperti mengikuti S2000TM ABVS Training di Shanghai, China dan The 3rd International Symposium on Automated Whole Breast Ultrasound di Taiwan. Ia juga pernah mengikuti the 51st annual meeting of Japanese Society of Pediatric Radiology, the 15th annual meeting of Asian & Oceanic Society for Pediatric Radiology (AOSPR) 2015 di Jepang, dan beberapa konferensi serupa sebagai pembicara.

Saat ini, ia bekerja di tiga rumah sakit di Jakarta yaitu Rumah Sakit Ibu dan Anak Grand Family, Rumah Sakit Ibu dan Anak Family, dan Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk. Sebelumnya, ia juga memiliki pengalaman bekerja di Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Rumah Sakit Atma Jaya, Klinik Sahabat Media, Puskesmas Bontoharu, Rumah Sakit Husni Thamrin, dan juga PT Pharos Indonesia. Selain bekerja di rumah sakit, Herlina juga menjadi dosen tetap departemen Anatomi di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya hingga sekarang.

Bidang Keahlian Kedokteran Olah Raga

ignatio-rikaIgnatio Rika Haryono, Sp.KO. memperoleh gelar dokter umum (dr.) dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (2005) dan gelar Spesialis Kedokteran Olahraga (Sp.KO) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). Pada 2010, Rika pernah mengikuti pelatihan manajemen penyelenggaraan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) di Universitas Gajah Mada (UGM). Pelatihan lain yang pernah diikutinya antara lain di kursus keseimbangan air-elektrolit dan asam basa (2008), workshop musculoskeletal examination of the athlete (2008), sport medicine course in collaboration sith dutch foundation  (2008), dan sport injuries class (2009). Selain itu, ia juga menghadiri International Symposium and Seminar Interaction Organisms and Environment yang diselenggarakan Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia (2009) dan seminar nasional menghadapi plagiarisme dan frauditas dalam penelitian di Unika Atma Jaya (2009).

Rika pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (2005–2010), dan Ketua Skills Lab Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (2009–sekarang). Kegiatan profesi lainnya adalah anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Barat (1997–sekarang), bendahara Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (2006–2010), dan Sekretaris Kolegium Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (2010–sekarang). Ia juga pernah diundang menjadi pembicara dan moderator pada 13th National Congres and 17th National Scientific Meeting of Indonesian Physiological Society, Medan (2008), moderator pada IOC-UI Continental Sports Medicine Course, Jakarta (2010) dan pembicara pada The 20th International meeting of Physiology di Palembang (2010).

Ia pernah mendapatkan bantuan dana penelitian dari Unika Atma Jaya untuk penelitian berjudul Pemeriksaan Postur Anak Sekolah (2009) dan Penelitian Bersama Sindroma Metabolik (2008). Berbagai hasil penelitiannya pun telah banyak dipublikasikan. Selain itu, ia adalah editor dalam buku Senam Lansia yang diterbitkan Atma Jaya dan Kelompok Studi Lansia. Ia juga aktif melakukan kegiatan bakti sosial, diantaranya bakti sosial di Blok Eceng Muara Angke, Jakarta (2009), bakti sosial Lansia Kelurahan Manggarai (2010), dan bakti sosial pemeriksaan kesehatan di BSD, Tangerang (2010). Saat ini, ia menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Carolus Program Studi Keperawatan.

dr.Nawanto Agung Prastowo adalah dokter spesialis kedokteran olahraga yang akrab disapa Agung. Ia menyelesaikan pendidikan dan profesi kedokterannya di Unika Atma Jaya tahun 1994. Sepuluh tahun kemudian Agung memperoleh gelar spesialis untuk ilmu kedokteran olahraga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saat ini, selain menjalankan praktiknya sebagai klinisi di daerah Depok, Agung juga aktif sebagai anggota komisi medis Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).

Sejak tahun 2005 hingga sekarang Agung merupakan staff pengajar di departemen faal Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. Bidang yang diajarnya antara lain hematologi (ilmu tentang darah) dan neuromuskuloskeleta (ilmu tentang saraf, otot, dan tulang). Selain mengajar, Agung adalah salah satu pengawas pusat uji kompetensi OSCE Nasional yang menguji kelayakan calon dokter seluruh Indonesia sebelum memperoleh gelar dokter. Agung juga merupakan ketua tim Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) sejak tahun 2014 sampai saat ini.

Penelitian yang dilakukan Agung di bidang kedokteran olahraga, di antaranya karya yang berjudul The effect of FIFA 11+ as an injury prevention program in youth futsal players terbit di British Journal of Sport Medicine tahun 2014 dan Dark chocolate administration improves working memory in students terbit di jurnal Universa Medicina tahun 2015. Beberapa publikasi ilmiahnya yaitu “Hubungan fungsi kognitif dan keseimbangan pada lansia dan faktor-faktor yang mempengaruhi” dan “Pengaruh pendinginan dalam meringankan DOMS pada mahasiswa” keduanya dipresentasikan dalam acara Proceeding Seminar Nasional Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia (IAIFI) tahun 2015.

Bidang Keahlian Anestesi & Manajemen Nyeri

dr. Pangkuwidjaja Partahusniutojo, Sp.An. adalah seorang dokter spesialis anestesi. Pangkuwidjaja menyelesaikan studi dokter umum di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (1991). Ia kemudian melanjutkan pendidikan spesialis anestesi di Universitas Santo Tomas Manila, Filipina (2002). Ia juga pernah mengikuti Plennary dan Symposium Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Pengetahuan (2015) dan seminar Holistic Perioperative Pain Management (2013).

Bidang yang ditekuninya adalah tata laksana nyeri. Beberapa hasil penelitian yang telah dipublikasi adalah The Effect of Oral Clonidine Premedication on the Duration of Hyperbaric Tetracaine Spinal Anesthesia (Philippine Journal of Surgical Specialties, 1999) dan Current Updates on Post-Operative Pain Management (Philippine Journal of Anesthesiology, 2001)

Ketika menjalani pendidikan dokter umum, ia pernah dipercaya menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (1987–1988). Pengalaman organisasi lainnya adalah anggota seksi kersa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Manggarai (1992–1995). Kini, ia adalah staff pengajar di Departemen Anestesi Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.

Bidang Keahlian Anestesi

tommyTommy Nugroho Tanumihardja, dr., Sp.An., mendapatkan gelar dokter dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya tahun 2006 dan kemudian mendapatkan gelar spesialis anastesi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tommy sering mengikuti simposium dan workshop seperti “Neuro Anesthesia and Critical Care (NACC) Course, 11th Indonesian Society of Neuro-Anesthesia and Critical Care (ISNACC) in Conjunction with 3rd Joint Symposium Indonesia-Singapore”, “Symposium of Indonanesthesia 2015”, “Clinical Workshop on Ultrasound Guided Peripheral Nerve Block 2015”, dan berbagai kegiatan lainnya. Tommy juga pernah mengikuti pelatihan dari Badan Search and Rescue Nasional (BASARNAS) tahun 2000 serta pelatihan Advanced Cardiac Life Support Course yang diadakan oleh Indonesian Heart Association tahun 2006.

Ia juga pernah menjadi pewawancara untuk Pusat Penelitian Kesehatan Unika Atma Jaya dalam studi bersama “Operationalization Program for Prevention of Maternal Anemia for Women at Reproductive Age in Poor Urban Setting” dan “The Study on Urban Youth Health and Social Change” serta pewawancara untuk Jaringan Epidemiologi Nasional (JEN) dalam studi “Advokasi Kesehatan Reproduksi kepada Anggota DPRD DKI Jakarta”.

Ia memiliki beberapa pengalaman kerja di berbagai tempat, seperti menjadi dokter di Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia (YKPMI) dalam rangka rehabilitasi usai gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah, dan asisten dokter anestesi di Rumah Sakit Santa Elizabeth di Nusa Tenggara Timur. Sekarang, ia menjadi staf departemen anastesi serta wakil dekan III periode 2013-2016 di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.

Ia pernah terlibat menjadi instruktur dalam beberapa kegiatan seperti pada kegiatan Pembinaan Jaringan Pembinaan Mahasiswa Katolik Fakultas Kedokteran Indonesia (PJPMKFKI) dan “Clinical Emergency Management Workshop” di Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Selain itu, ia juga pernah menjadi pembicara untuk Pelatihan Keterampilan Dasar bagi Perawat Kamar Bedah yang diadakan oleh Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia dan Seminar Etika Biomedik, Keadaan Terminal, dan Penyakit Kronis. Ia juga menjadi ketua dari tim kunjungan lapangan Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya di Muara Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2015.

Bidang Keahlian Saraf, Neurologi, Manajemen Nyeri

jimmydr. Jimmy Barus, M.Sc., Sp.S. memperoleh gelar dokter umum dari Universitas Indonesia dan gelar M.Sc (Master of Science) di Bidang Kedokteran Klinis, Kekhususan Neurologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Ia kemudian melanjutkan studi Spesialis Saraf (Sp.S) di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Saat ini, ia sedang menjalani studi Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Pelatihan singkat yang pernah diikutinya adalah Resource Exchange Program – Asia (REP-Asia) on Neuropathic Pain, Manila (2011), EMG – Evoked Potentials, SMF Neurologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta (2012), Basic Interventional Pain Course, Ashirvad Pain Management and Research Center, Mumbai (2012), Pain Management Camp, Association of South East Asia Pain Societies (ASEAPS), Singapore (2013), Teikyo University School of Public Health Harvard Special Session – Japan Student Service Organization (JASSO) Scholarship; Short Course on Biostatistics, Health Policy Management, and Clinical Epidemiology, Tokyo (2015), Multidisciplinnary Pain Management Program, Pain and Palliative Clinic, Selayang Hospital, Selangor, Malaysia. Cognitive Behavioral Treatment in Pain Management (2015), dan Super EMG Course, Japan Society of Neurophysiology, Tokyo (2015).

Kini, ia adalah staf pengajar Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya dan Spesialis Saraf di Rumah Sakit Atma Jaya sejak tahun 2009. Kegiatan profesi lainnya adalah anggota Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (2005–sekarang) dan anggota International Assosiation for the Study of Pain, dalam bidang Neuropathic Pain, Pain in Elderly, dan Pain Education (2008–Sekarang). Fokus penelitian yang ditekuninya adalah Pain Medicine khusunya chronic non cancer pain dan neurofisiologi klinis serta penyakit saraf tepi.

Bidang Keahlian Etika Kedokteran

sintakDr. dr. Sintak Gunawan, MA. menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (1988). Ia kemudian memperoleh gelar BA (Bachelor of Arts) di bidang filsafat (1991) dan gelar MA (Master of Arts) di bidang etika terapan (1992) di Universitas Katolik Leuven, Belgia. Ia mendapatkan gelar doktor di bidang filsafat dari Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta. Saat ini, Sintak mengajar Filsafat, Etika Kedokteran, dan Hukum Kedokteran Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Pelita Harapan, dan Tarumanegara.

Kegiatan profesi lainnya adalah Staf Pusat Pengembangan Etika Atma Jaya (1992–sekarang), Anggota Komisi Etika Rumah Sakit Atma Jaya (2005–sekarang), Anggota Komisi Etik Penelitian Unika Atma Jaya (2006–sekarang), Sekretaris Majelis Kehormatan Etika Rumah Sakit, PERSI Pusat (2007–sekarang), Anggota Majelis Kehormatan Etika Kedokteran Indonesia (IDI) Pusat (2007–sekarang), Anggota Komisi Etik Mochtar Riady Institute for Nanotechnology Universitas Pelita Harapan.

Sintak adalah salah satu Tim Penyusun Kode Etik Kedokteran Indonesia. Fokus penelitian yang ditekuninya adalah etika kedokteran. Berbagai karya ilmiahnya telah dipublikasi di jurnal maupun forum ilmiah. Berbagai tulisannya juga kerap dimuat di media cetak maupun elektronik. Sintak juga kerap diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar.

yeremias-jenaYeremias Jena lahir di Atawatung, Nusa Tenggara Timur, pada 23 Agustus 1969. Yeremias menyelesaikan pendidikan sarjananya di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Jakarta pada tahun 1994. Kemudian mendapatkan gelar magisternya di institusi yang sama pada tahun 2009 dengan tesis berjudul “Kemampuan nalar dalam memperluas lingkaran wilayah moral” di bawah bimbingan Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, SJ. Dua tahun kemudian Yeremias kembali menempuh pendidikan S2 di Katholieke Universiteit Leuven, Belgia, dan memperoleh gelar Master of Bioethics. Saat ini Yeremias sedang menjalani program pendidikan doktornya di STF Driyarkara.

Sejak tahun 2009 hingga sekarang Yeremias merupakan staff pengajar di departemen etika Fakultas Kedokteran Atma Jaya. Area pengajaran yang diampunya antara lain bioetika, spiritualitas dalam perawatan paliatif, ajaran Gereja Katolik dalam psikiatri, filsafat ilmu, dan critical thinking. Yeremias juga melakukan berbagai penelitian di bidang etika pendidikan, di antaranya “Alasan mahasiswa menyontek dan menjiplak karya orang lain” dan “Persepsi mahasiswa mengenai nasionalisme Indonesia” yang keduanya ditulis pada tahun 2013.

Salah satu kegemaran Yeremias adalah menulis, terbukti dengan banyaknya publikasi ilmiah dan populer juga beberapa buku yang sudah diterbitkan sejak tahun 2002 hingga sekarang. Dua di antara banyak jurnal ilmiah tersebut yaitu “Winning Is Everything” as the Basis of Academic Misconduct Among Indonesian Students yang diterbitkan oleh Jurnal Sociology Study pada tahun 2015 dan “Kajian Etis atas PP No. 61 Tahun 2014 tentang Pengaturan Kesehatan Reproduksi” yang diterbitkan oleh Jurnal Ultima Humaniora pada tahun 2016. Selain itu, buku karangannya berjudul “Wacana Tubuh dan Kedokteran: Sebuah Refleksi Filosofis” juga diterbitkan oleh Penerbit Universitas Atma Jaya pada tahun 2014.

Tulisan-tulisan karya Yeremias telah dipublikasikan di berbagai media nasional seperti Kompas, Media Indonesia, dan Suara Pembaruan. Artikelnya yang berjudul “Kekerasan Terhadap Tubuh dan Absennya Ruang Spiritual” dan “Penegakan HAM yang Masih Jauh Panggang dari Api” diterbitkan di Suara Pembaruan masing-masing pada Maret dan Desember 2014. Selain dalam bentuk tulisan, Yeremias pun aktif mempublikasikan karyanya dalam seminar-seminar nasional, di antaranya “Menatap simpatik transgender: refleksi filosofis dan etis” yang dibawakan dalam seminar di Fakultas Kedokteran Atma Jaya pada Januari 2015 dan Regulation on reproductive health in Indonesia: some ethical considerations dalam Kursus Bioetika yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman bekerja sama dengan American University for Sovereignity of Nations (AUSN) pada Mei 2015.

Bidang Keahlian Endoskopi, Gastoenterohepatologi

riki-tenggaraRiki Tenggara, dr. Sp.PD., lulus dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya tahun 2001 dan memperoleh gelar dokter umum. Kemudian tahun 2003, ia menyelesaikan studi spesialis penyakit dalam di Universitas Padjadjaran, Bandung dan juga memperoleh gelar doktor dari universitas yang sama setahun berikutnya. Riki lalu melanjutkan studi subspesialis di Universitas Indonesia tahun 2013 menjadi konsultan gastroenterologi dan hepatologi.

Selama 3 tahun dari 1993 hingga 1996, ia menjadi kepala puskesmas di Atambua di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kemudian setelah lulus dari pendidikan spesialis, sejak tahun 2003 hingga saat ini, Riki menjadi pengajar tetap di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya departemen Ilmu Penyakit Dalam. Selain itu, dari tahun 2005 sampai sekarang, ia adalah dokter penyakit dalam di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk.

Semenjak lulus sebagai spesialis penyakit dalam hingga saat ini, ia masih aktif mengikut berbagai lokakarya dan training yang diselenggarakan di Bandung dan Jakarta. Antara lain training in sedation in endoscopy procedure yang diselenggarakan pada April 2013 dan lokakarya Integrated Workshop “Approach in management of liver and GI problem in daily practice” yang diselenggarakan pada September 2013 di Jakarta.

Bidang Keahlian Ginjal Hipertensi

maria-riastutiMaria Riastuti Iryaningrum, Sp.PD-KGH.  adalah dokter spesialis penyakit dalam dengan sub spesialis  ginjal – hipertensi. Maria menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran (FK) Unika Atma Jaya (1992). Maria kemudian melanjutkan studi spesialis penyakit dalam di Universitas Padjadjaran (2002) dan sub spesialis ginjal-hipertensi di Universitas Indonesia (2008). Saat ini, Maria sedang menjalani studi doktoral di Universitas Indonesia. Maria pernah mengikuti pelatihan teknik dialisis, patologi ginjal, ultrasonografi (USG), terapi pengganti ginjal berkesinambungan, Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), terapi dialisis untuk gagal ginjal akut, dan beberapa topik lain berkaitan dengan penyakit dalam.

Maria adalah staff pengajar di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unika Atma Jaya dan dokter di Rumah Sakit Atma Jaya. Maria pernah menjadi Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unika Atma Jaya, anggota tim patient safety, anggota komite etik, anggota komite medis, dan koordinator tim pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah Sakit Atma Jaya. Kegiatan profesi lainnya adalah anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri).

Maria pernah menulis konsesus tata laksana modifikasi gaya hidup. Beberapa hasil penelitian Maria juga telah dipublikasi di Majalah Kedokteran Indonesia, Majalah Ginjal Hipertensi, Majalah Kedokteran Atma Jaya, dan Journal of the ASEAN Federation of Endocrine Societies. Maria pernah menulis laporan kasus mengenai Blokade AV Derajat Dua Mobitz Tipe I pada Penderita Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Atma Jaya (2011), Emboli Paru pada Aneurisma Arteri Pulmonalis di Rumah Sakit Atma Jaya (2011), dan Stevens Johnson Syndrome in a patient with systemic lupus erythematosus on tuberculostatic treatment (2012). Selain itu, Maria kerap mengikuti presentasi kasus dalam forum ilmiah, diantaranya di Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Nefrologi Indonesia dan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Penyakit Dalam. Maria juga pernah diundang menjadi pembicara di The 1st Jakarta Nephrology Update (JaNet) 2015.

Bidang Keahlian Penyakit Dalam, Kardiologi

yudistiraDr. Yudistira Panji Santosa, Sp. PD-KKV., M. Kes memperoleh gelar dokter umum dari Unika Atma Jaya. Ia kemudian meraih gelar Spesialis Penyakit Dalam dan Magister Kesehatan dari Universitas Padjajaran, Bandung. Ia mendapatkan gelar Konsultan Kardiovaskular (KKV) di Universitas Indonesia, Jakarta dan memperoleh pendidikan Kardiologi Intervensi (Interventional Cardiology) di Universitas Indonesia, Jakarta dan Asan Medical Center International Cardiology Training Program, South Korea.

Yudistira memiliki pengalaman publikasi dan presentasi dalam forum nasional dan internasional. Forum nasional terbaru yang ia ikuti ialah Holistic Approach in Cardiovascular Disease Symposium XIII di Jakarta tahun 2014 dengan judul Mechanical Complications of Acute Myocardial Infearction. Sementara itu, forum internasional terbaru yang ia ikuti ialah the 10th Asian Inteventional Cardiovascular Therapeutics di Jakarta, Indonesia, 2014 dengan judul Complex Percutaneous Coronory Intervention in Systemic Lupus Erytematosus Patient. Sebelumnya, ia juga pernah menghadiri 21st Scientific meeting of the International Society of Hypertension di Fukuoka, Jepang dan 2006 World Congress of Internal Medicine di Taipei, Taiwan tahun 2006. Publikasi terbaru dr. Yudistira berjudul Asimtomatik Situs Inversus dengan Dekstrokardia yang telah dimuat dalam Majalah Kedokteran Indonesia pada bulan Januari 2011.

Ia memperoleh penghargaan sebagai First Winner, Young Investigator Award, Indonesian Heart Association tahun 2005. Ia juga memiliki sejumlah afiliasi seperti Ikatan Dokter Indonesia (2000–sekarang), Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (2006–sekarang), Indonesian Society of Hypertension (2010–sekarang), Ikatan Keseminatan Kardioserebrovaskuler Indonesia (2011–sekarang), dan The Indonesian Society of Interventional Cardiology (2015–sekarang).

Keahliannya adalah dalam bidang Ilmu Penyakit Dalam, Kardiologi Klinis, Kardiologi Non-invasif (elektrokardiogram, uji treadmill, ekokardiografi transtorakal, ekokardiografi transesofageal, Holter monitoring), dan Kardiologi Invasif (korangiografi, arteriografi, pacu jantung sementara, pacu jantung permanen, intervensi koroner perkutan, intervensi vaskular perifer,  pericardiocentesis).

Kini, ia berpraktek di Rumah Sakit Awal Bros, Tangerang serta Rumah Sakit Atma Jaya, Jakarta. Ia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (2008-2011), Ketua Departemen Kardiovaskular Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (2007-2012),  Ketua Departemen IPD RS Atma Jaya Jakarta (2008-2011), serta Ketua Intensive Care Unit RS Atma Jaya Jakarta (2008-2011).

denioDenio Adrianus Ridjab, dr. Med., memperoleh gelar dokter umum di Fakultas Kedokteran Atma Jaya tahun 2000. Kemudian, menamatkan pendidikan spesialis di Charité Universitätsmedizin, Berlin, Jerman, bagian penyakit dalam departemen kardiologi dan mendapatkan gelar doktor dari universitas yang sama tahun 2004 dengan judul disertasi Incidence of Diastolic Dysfunction in Viral Heart Disease. European Society of Cardiology kemudian memberinya sertifikasi Fellow of European Society of Cardiology pada 2014.

Sejak tahun 2001, ia sudah menjadi dosen tetap di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, dan juga menjadi dokter di Rumah Sakit Atma Jaya. Selain itu, dari tahun 2009 hingga 2014, ia bekerja di berbagai rumah sakit di Jerman sebagai spesialis penyakit dalam bagian kardiologi dan pulmonologi, yaitu Charité Universitätsmedizin Hospital, University Hospital of Brandenburg’s School of Medicine, dan Evangelical Hospital Bielefeld.

Denio juga aktif melakukan penelitian hingga sudah banyak publikasi yang dihasilkannya sejak tahun 2005 sampai 2015, di antaranya Diagnostic yield of extended-time external loop recording for the detection of paroxysmal atrial ?brillation in patients with cryptogenic stroke yang diterbitkan tahun 2013 oleh Europace, salah satu jurnal milik universitas Oxford, dan Cor triatriatum sinister and cryptogenic stroke diterbitkan tahun 2015 oleh Herz, jurnal kedokteran Jerman tentang penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

suwandhiProf. dr. Suwandhi Widjaja, SpPD, PhD. menyelesaikan pendidikan dokter umum tahun 1968 dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kemudian menyelesaikan pendidikan spesialis penyakit dalam dari universitas yang sama pada tahun 1975. Program doktoral bidang ilmu kedokteran dari Leuven University di Belgia ia rampungkan tahun 1996. Ia bergabung sebagai tenaga pengajar di FKUAJ sejak 1967. Karir sebagai klinisi ia jalani di Rumah Sakit Medistra sejak 1993 hingga saat ini. Publikasi ilmiah yang telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah nasional dan internasional mayoritas tentang typhoid fever, hepatitis C, dan public health.

Bidang Keahlian Psikiatri Anak

surilenaDr. dr. Surilena, SpKJ(K) memperoleh gelar dokter umum dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya tahun 1993. Ia kemudian lulus sebagai dokter spesialis kedokteran jiwa (SpKJ) tahun 2002 dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Lalu, ia mengambil sub-spesialisasi psikiater anak dan remaja di universitas yang sama tahun 2009. Kemudian, ia menjadi doktor dalam bidang kedokteran di Universitas Indonesia tahun 2009.

Surilena tergabung dalam beberapa afiliasi yaitu sebagai anggota Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Indonesia (AKESWARI) Psikiatri Anak dan Remaja, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Selatan, serta Perhimpunan Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Ia kini menjabat sebagai dosen purna waktu, pembimbing akademik, pembimbing kepaniteraan klinik, pembina KMVD Unika Atma Jaya Jakarta, dosen honorer Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan, psikiater di Rumah Sakit Atma Jaya (Jakarta Utara), Sanatorium Dharmawangsa (Jakarta Selatan), serta RS Graha Kedoya (Jakarta Barat), konsultan psikiater anak dan remaja di Klinik Medikids, ketua Senat FKUAJ, ketua Tim Penyusun Modul Komunikasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) FKUAJ, anggota Tim Konselor Mahasiswa FKUAJ, anggota Tim Konseling HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) RS Graha Kedoya, serta pembina KMB Vira Daya Budhis.

Sebelumnya, ia pernah menjabat di Unika Atma Jaya sebagai Kepala Departemen Psikiatri (2002-2009), Wakil Dekan II (2005-2008), Ketua Senat Komisi Anggaran dan Organisasi (2005-2008), Ketua Koordinator Blok Mental Health (2006-2009), Ketua Divisi Kesehatan Dasar dan Gizi Lentera Anak Pelangi Unika Atma Jaya Program Mitigasi Dampak HIV/AIDS (2009-2010), Sekretaris Kelompok Studi Lansia (2003-2005), Bendahara Kelompok Studi Humaniora (2007-2009), Bendahara Academic Venture (2003-2009), Bendahara Majelis Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (MFKSI), Konsultan Psikiater Anak dan Remaja di RS Ibu dan Anak Famili Jakarta Utara (2010-2013), dan Konsultan Psikiater Klinik Binar Intan Wijaya Jakarta Pusat (2002-2012).

Bidang Keahlian Gizi Klinik

nannyDr. Nanny Djaja. MS. Sp GK meraih gelar Dokter Umum di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara tahun 1994. Pada 2002, ia lulus dari Program Pendidikan Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemudian, ia mendapatkan gelar Dokter Spesialis Gizi Klinik di Program Studi Ilmu Gizi Universitas Indonesia. Nanny telah mengikuti berbagai seminar, kursus, pelatihan, dan studi banding baik pada tingkat nasional maupun internasional. Seminar terbaru yang ia ikuti ialah Simposium Nasional KBK dan Internship: Perkembangan Pendidikan dan Keprofesian Kedokteran Indonesia, dan Education for Future Physician: Mosaic in Asia dalam konferensi Asian Medical Education Association yang kelima tahun 2009.

Ia melakukan berbagai penelitian dan karya ilmiah dalam bidang gizi baik dalam skala nasional maupun internasional. Ia memberikan presentasi mengenai “Effects of Cinnamon Extract on Blood Glucose Level in Mice” di World Congress Debate, Joint and Muscle pada bulan Januari 2012 di Barcelona, Spanyol, serta presentasi mengenai “Nutritional Status, Vegetarian Diet and Blood Uric Acid Level” pada International Conference on Geriatry and Gerontology di Amsterdam pada 2012. Pada tahun  yang sama, ia melakukan presentasi poster berjudul “Low Protein Diet Prevents Acute Kidney Injury” di International Conference on Neuro-Epidemiology, Nice, Perancis.

Ia juga telah beberapa kali diundang sebagai pembicara dalam seminar-seminar nasional seperti Seminar “Current Treatment and Management of ADHD” Jakarta (2008), “Hari Bakti Gizi Nasional” Pembebasan Anak Bangsa dari Gizi Buruk (2009), “Clinical Nutrition” di The American Board of Anti-Aging/Regenrative Medicine (ABAARM) Clinical Training Course (2009), Seminar “Nutrisi yang sehat agar tetap prima di segala usia” oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (2009), dan Seminar “Obesitas dan Permasalahannya” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (2011).

Ia tergabung dalam beberapa afiliasi seperti pengurus Ikatan Dokter Indonesia cabang Jakarta Utara (2012-2015), Perhimpunan Pengurus Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia (2011-2015) dan anggota Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia. Kini, ia bekerja sebagai staf pengajar ilmu gizi di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, dokter gizi klinik di Rumah Sakit Atma Jaya dan Rumah Sakit Gading Pluit, Kepala Instalasi Gizi di Rumah Sakit Atma Jaya, serta Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Gading Pluit. Sebelumnya ia membantu Pelayanan Gizi di Rumah Sakit Sumber Waras (1998-2000) serta menjabat sebagai Ketua Komite Penunjang Medik Rumah Sakit Atma Jaya (2007-2009) dan Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (2008-2012).

 

Bidang Keahlian Pendidikan Kedokteran

 natalia-pNatalia Puspadewi, dr., M.MedEdu., memperoleh gelar dokter dari Unika Atma Jaya tahun 2011 dan gelar pascasarjana ilmu pendidikan kedokteran dari Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 2015. Ia pernah mengikuti beberapa kursus dan seminar seperti Seminar Nasional Kedokteran Adiksi “ The Dangerous Triangle Addiction– HIV/AIDS-Mental Disorder”, “Pendidikan Tidak Bergelar Luar Negeri Bidang Kedokteran Adiksi: Treatment, Policy, and Practice” di Australia, dan seminar Asia Pasific Medical Education Conference (APMEC) “Optimizing Collaboration in Medical Education – Building Bridges, Confecting Minds- Trends, Issues, Priorities, Strategies (TIPS)” di Singapura. Selain itu, ia juga pernah mengikuti beberapa workshop yang diadakan oleh Association for Standardised Patient Educators (ASPE) di Singapura dan diadakan oleh Badan Pendidikan Kedokteran (BPK) UGM di Yoygakarta. Ia juga pernah menjadi presenter dalam seminar Pertemuan dan Ekspo Pendidikan Kedokteran Indonesia (PEPKI) VI dan International Seminar of Education and Psychology (ISEP) di Jepang.

Hingga saat ini, ia sudah melakukan lima penelitian dalam bidang pendidikan kedokteran dan salah satunya yang berjudul “Implementasi dan Evaluasi Modul Pembelajaran Ilmu Pendidikan Kedokteran untuk Mahasiswa Preklinik” telah berhasil masuk kedalam Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia. Saat ini, ia mengajar di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya pada bagian Medical Education sekaligus menjadi koordinator dari Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.

Bidang Keahlian Kimia, Kimia Pendidikan, Pendidikan Kedokteran

 e-rukminiElisabeth Rukmini, Ph.D. Elisabeth Rukmini, Ph.D. memperoleh gelar Sarjana Sains Kimia dari Universitas Gajah Mada tahun 1997, gelar Master dalam bidang Kimia Sintesis Anorganik dari Universitas Kosin, Pusan, Korea tahun 2001, dan gelar Ph.D dalam bidang Chemistry Education dari Miami University, Oxford, USA tahun 2010.  Elisabeth pernah meraih beberapa penghargaan antara lain beasiswa dari Kosin University, Fulbright Scholarship, Young Scholar pada Pacifichem Conference tahun 2010, dan award dari American Chemical Society to Pittsburgh Conference and Exposition (PITTCON) tahun 2014. Selain itu, ia juga pernah meraih juara ketiga dalam Essay Writing and Short Movie Competition pada Health Professional Education Quality (HPEQ) Conference tahun 2012, Best Poster Presentation pada Pertemuan dan Ekspo Pendidikan Kedokteran Indonesia (PEPKI) VI tahun 2012, juara kedua untuk best faculty member di Kopertis Wilayah III dan penerima Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTIK) Award tahun 2014.

Ia sering mengikuti pelatihan dalam bidang pendidikan kedokteran maupun kimia. Ia pernah mengikuti HWS MONE training of medical education tahun 2005-2006, berbagai topik workshop tentang pendidikan kedokteran di Bagian Pendidikan Kedokteran (BPK) UGM tahun 2005-2007, dan workshop pada bidang pengembangan kurikulum di Maastricht University tahun 2013. Elisabeth juga pernah mengikuti workshop graduate students pada bidang penelitian pendidikan kimia di Miami University tahun 2009.

Selain itu, ia juga sering menjadi pelatih dalan Training for Trainers maupun Workshop di beberapa daerah di Indonesia, seperti menjadi pelatih di Universitas HKBP Nomensen Medan, Universitas Katolik Atma Jaya Makassar, Universitas Pattimura, Universitas Trilogi, Universitas Sanata Dharma, Universitas Katolik Parahyangan, dan juga pelatih untuk International Conference on Science, Mathematics and Technology Education yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta dan Curtin University.

Ia pernah mendapatkan grants dari beberapa institusi seperti Unika Atma Jaya, Nuffic di Belanda, dan juga dari HPEQ Project under World Health Organization (WHO) and Direktorat Pendidikan Tinggi di Indonesia. Grants ini diberikan untuk penelitian maupun bidang pendidikan.

Hingga saat ini, Ia sudah memiliki 46 publikasi sebagai penulis pertama maupun pendamping. Publikasi tersebut bertemakan pendidikan kedokteran maupun ilmu kimia dan dipublikasikan oleh jurnal nasional seperti Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia hingga internasional seperti International Journal of Molecular Science. Karyanya yang berjudul “Refleksi Gaji Guru”, “Perlukah Ilmuan Berpolitik?”, “Apa yang Salah di Bisnis Pendidikan?” hingga yang terbaru “Jenjang Karir Dosen” juga pernah dimuat di salah satu koran nasional Indonesia.

Saat ini Elisabeth bekerja sebagai dosen di Unika Atma Jaya dan dipercayakan menjabat sebagai wakil rektor bidang kerja sama, riset, dan perencanaan strategis di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya periode 2015-2019.