YOGYAKARTA – Berita mengenai bencana alam yang terjadi di Indonesia tak
kunjung surut bahkan lebih cenderung meningkat. Sehingga bencana merupakan
hal yang sangat akrab bagi bagsa ini. Untuk itu, Perguruan Tinggi khususnya
Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS) dituntut untuk selalu peduli terhadap
bencana tersebut. Keberadaan PTIS ini diharapkan dapat memberikan
sumbangsih konkritnya baik berupa tenaga ahli maupun pemikiran – pemikiran
akademik sehingga dapat ditemukan solusi dari berbagai bencana ini.

Demikian disampaikan Wakil Rektor (WR) I Nandang Sutrisno, SH, LLM, M.Hum,
Ph.D dalam acara Semiloka Nasional bertema “Integrasi Aspek Kebencanaan
Dalam Materi Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Islam Swasta di Indonesia”
pada Selasa (21/2) kemarin. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Kerjasama
Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS) bekerja sama dengan UII.
“Salah satu yang juga penting, bagaimana agar aspek – aspek, gejala –
gejala, termasuk penanganan kebencanaan ini dapat terintegrasi dengan
kurikulum yang ada di perguruan tinggi khususnya PTIS di Indonesia” tegas
Nandang Sutrisno. “Mewakili pimpinan universitas, kami menyampaikan
apresiasi setinggi – tingginya pada BKS PTIS yang telah mengadakan semiloka
ini. Semoga apa saja yang didiskusikan dapat memberikan sumbangan riil dan
sangat berharga bagi bangsa Indonesia”ucapnya mengakhiri sambutan.
Turut hadir dalam acara ini WR III Ir Bachnas, MSc dan WR I Universitas
Soedirman Prof. Dr. Mas Yedi Sumaryadi. Sementara hadir sebagai narasumber
Rektor Universitas Baiturrahmah (UNBRAH) Sumatera Barat Prof. Ir. Firdaus
Rivai, M.Sc, Dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Ade
Faisal, ST, MSc, PhD, dan Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
(FTSP) UII Prof Widodo, MSCE, Ph.D. Secara resmi, acara yang bertempat di
Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Sardjito Kampus Terpadu UII ini dibuka oleh
Ketua Umum BKS PTIS periode 2009-2014 Dr. Muhadjir Effendy, MAP.
“Masalah kebencanaan di Indonesia sudah bukan hal asing lagi, bisa
dikatakan ‘tiada hari tanpa bencana’. Baik bencana oleh manusia maupun
gejala alam. Karena saking seringnya bencana itu terjadi, maka seringkali
kita menempatkannya sebagai suatu hal yang biasa. Kita menjadi tidak
sensitif lagi dan tidak peka terhadap bencana yang ada di sekitar kita. Dan
mungkin, ketidakpedulian kita ini sudah kronis” sebut Dr. Muhadjir Effendy,
MAP dalam sambutannya.
Terkait kebencanaan ini, pihaknya menyampaikan, bencana yang seringkali
terjadi sebenarnya merupakan akibat dari rentetan sebab ulah tangan
manusia. Jika ditelusuri lebih mendalam, tambahnya, berbagai bencana alam
seperti gunung meletus, gempa, dan lain sebagainya pasti ada kaitan erat
dengan ulah tangan manusia. “Al Qur`an sendiri pun lebih banyak mengulas
bencana akibat ulah tangan manusia daripada gejala alam murni” jelas Rektor
Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Dalam rangka turut serta dalam menanggulangi bencana tersebut, pihaknya
menggagas adanya disaster management (manajemen kebencanaan) yang pada
prinsipnya selalu siap siaga menangani bencana dengan cara lebih
professional. “Disaster management ini tentunya diharapkan tidak hanya
terfokus pada bencana alam saja melainkan juga kemungkinan bencana akibat
ulah tangan manusia. Agar sebagai PTIS ini berada di garis depan sebagai
insan akademis dan rahmatan lil `alamin”lanjutnya.
Melalui semiloka nasional ini, Dr. Muhadjir berharap, munculnya
rekomendasi konkrit guna membangun lembaga, kekuatan, yang siap tanggap
menanggulangi bencana terutama di sekitar Perguruan Tinggi Islam Swasta
seluruh Indonesia.
Acara setengah hari ini melibatkan sejumlah Dosen dan Mahasiswa program
Magister yang memiliki minat keilmuan tentang bencana di PTIS, Pejabat
struktural PT (setingkat Dekan dan Ketua prodi), pejabat pemerintah yang
berkaitan dengan penanggulangan bencana, Praktisi kebencanaan.